www.teropongpublik.id –
Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji menerima audiensi perwakilan serikat pekerja dan serikat buruh / Pemprov Kaltim
SAMARINDA, Seiring dengan upaya memperbaiki kualitas pendidikan, kini perhatian juga tertuju kepada para guru, mulai dari PAUD hingga SMP, di Kalimantan Timur. Hal ini merupakan bagian dari Program Gratispol yang dirancang untuk memberikan insentif kepada para pendidik non-PNS.
Dengan anggaran yang disediakan pemerintah, program ini berencana menyalurkan insentif sebesar Rp500 ribu per bulan kepada ribuan guru di seluruh kawasan Kaltim. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan semangat dan motivasi para pendidik dalam menjalankan tugas mereka sehari-hari.
Program Insentif untuk Pendidik Non-PNS
Program Gratispol tidak hanya akan mencakup guru-guru di sekolah umum, tetapi juga memperhatikan para pendidik di lembaga pendidikan non-formal seperti pondok pesantren dan TPA. Gubernur Kaltim menegaskan pentingnya kesejahteraan guru sebagai bagian integral dari pembangunan sumber daya manusia yang bermutu. “Kita perlu menanamkan pentingnya pendidikan sejak usia dini,” ungkapnya. Tanpa guru yang termotivasi dan sejahtera, hasil pendidikan di masa depan akan terancam.
Dengan penyediaan insentif, diharapkan mereka merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi siswa. Dalam hal ini, tidak hanya pendidikan formal yang harus diperhatikan, tetapi juga pendidikan keagamaan yang memiliki peran penting dalam pembentukan karakter generasi muda.
Persiapan Penyaluran Insentif yang Merata
Mengacu pada data dari Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Kaltim, total 36.222 guru memperoleh manfaat dari program ini selama periode Juli hingga Desember 2025. Penyerahan insentif secara simbolis dijadwalkan akan dilakukan oleh Gubernur di sebuah acara resmi, yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengatasi isu kesejahteraan pendidikan.
Lebih lanjut, penyaluran bantuan tersebut tidak hanya akan dilakukan di Samarinda, tetapi juga akan menjangkau seluruh kabupaten di Kaltim. Komitmen Pemprov Kaltim dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan merata patut diapresiasi. Program ini, dengan pengecualian dari batasan sekolah negeri dan swasta, mencakup semua guru yang mendidik di berbagai lembaga pendidikan. Ini menjadi sebuah langkah maju untuk membangun fondasi pendidikan yang kuat di daerah ini.