www.teropongpublik.id – Pemilu Alumni ITB 2025 kembali menghadirkan sistem e-voting yang modern guna memilih Ketua Umum. Sistem ini memungkinkan alumni yang tersebar di seluruh dunia untuk berpartisipasi secara lebih mudah. Ketua Pemilu, Ilma Mauldhiya Herwandi, memberikan penjelasan mengenai keunggulan dan distribusi pemilihnya.
Penggunaan e-voting bukanlah hal baru bagi alumni, karena sistem ini telah diterapkan sejak pemilu sebelumnya. Dengan metode ini, alumni di dalam dan luar negeri dapat memberikan suaranya dengan lebih mudah dan efektif. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi dalam pemilu alumni sangat diperlukan untuk menciptakan partisipasi yang lebih luas dan inklusif.
Keunggulan E-Voting untuk Alumni
Metode e-voting memungkinkan satu suara terverifikasi untuk setiap alumni, yang menciptakan keadilan dalam proses pemungutan suara. Alumni dari berbagai daerah, termasuk Jepang, Eropa, dan Amerika, dapat memberikan suaranya tanpa harus kembali ke Indonesia. Proses ini jelas mendukung aksesibilitas serta keterlibatan alumni yang sebelumnya terhambat oleh jarak.
Data yang diperoleh pun menunjukkan bahwa hampir 10 ribu alumni terverifikasi untuk menggunakan hak suara mereka. Hal ini didukung dengan sistem verifikasi yang ketat, di mana setiap calon pemilih wajib mendaftar dan melewati proses validasi melalui situs resmi pemilu. Proses ini dilakukan secara kolaboratif dengan pihak kampus, yang memastikan bahwa setiap pemilih adalah alumni yang sah.
Pengelolaan dan Verifikasi Pemilih
Panitia pemilu tidak hanya mengandalkan pendaftaran mandiri, tetapi juga meminta rekomendasi dari pengurus wilayah dan jurusan, serta komisariat luar negeri untuk memastikan keabsahan calon pemilih. Rekomendasi ini membantu memperkuat kepercayaan terhadap data yang ada dan memastikan bahwa proses pemungutan suara berlangsung transparan dan akurat.
Hingga pertengahan Juni 2025, Daftar Pemilih Tetap mencapai lebih dari 12.000 alumni, dengan jumlah 9.950 yang sudah tersertifikasi untuk memilih. Proses pendaftaran masih dibuka hingga satu minggu sebelum pemungutan suara, memastikan setiap alumni memiliki kesempatan untuk berpartisipasi.
Pengalaman dari pemilu sebelumnya dalam tahun 2021 turut memberikan pencerahan mengenai efisiensi sistem ini. Pada pemilu tersebut, tidak ada margin of error yang signifikan, dan lebih dari 18.000 alumni tercatat menggunakan hak pilihnya. Ini menjadi indikasi bahwa metode e-voting sudah terbukti efektif dan dapat diandalkan.
Proses pemungutan suara di jadwalkan berlangsung dari pukul 08.00 hingga 15.00 WIB, dengan hasilnya yang akan segera diumumkan kepada pimpinan sidang kongres. Ini menunjukkan bahwa setiap langkah dalam proses pemilu ini sudah direncanakan dengan cermat dan transparan.
Dengan beragam inovasi dan sistem yang tertata, pemilu alumni ini bukan hanya menjadi ajang pemilihan ketua, tetapi juga merefleksikan bagaimana alumni bisa bersatu meskipun terpisah oleh jarak. Keterlibatan aktif serta partisipasi aplikasi teknologi dalam kemudahan e-voting menjadi langkah maju yang penting untuk ke depannya.