www.teropongpublik.id – Dalam upaya memperbaiki sistem pendidikan di Kalimantan Timur, Gubernur Rudy Mas’ud menyatakan bahwa Program Gratispol Pendidikan akan diperluas untuk mencakup seluruh mahasiswa, termasuk mereka yang sedang menempuh berbagai semester. Langkah ini diharapkan dapat membantu meringankan beban biaya pendidikan bagi mahasiswa, menjadikan pendidikan lebih inklusif dan berkeadilan bagi seluruh warga Kaltim.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Gubernur dalam acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan 45 Perguruan Tinggi Swasta di Kalimantan Timur, yang berlangsung di Gedung Olah Bebaya. Dalam kesempatan itu, Gubernur menegaskan komitmennya untuk menyediakan akses pendidikan yang lebih luas dan terjangkau bagi semua kalangan, terutama di tengah tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa saat ini.
Program ini sebelumnya hanya mencakup mahasiswa baru dan siswa baru dari berbagai jenjang pendidikan, namun mulai tahun anggaran 2026, semua mahasiswa aktif akan mendapatkan manfaat dari pendanaan biaya pendidikan. Ini merupakan langkah konkrit yang menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam memperhatikan sektor pendidikan di Kalimantan Timur.
Komitmen Pemerintah untuk Akses Pendidikan yang Lebih Luas
Gubernur mengungkapkan bahwa penandatanganan kerjasama ini tidak hanya sekadar seremoni, tetapi merupakan bagian dari strategi untuk membangun generasi emas di Kaltim. Melalui inisiatif ini, pemerintah berupaya meruntuhkan hambatan yang sering kali menghalangi akses pendidikan bagi masyarakat, terutama mereka yang berasal dari latar belakang kurang mampu.
Dalam pandangannya, pendidikan harus dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, tanpa memandang suku, agama, atau status sosial. Gubernur menekankan bahwa biaya pendidikan seharusnya tidak menjadi penghalang bagi anak-anak Kaltim untuk mengenyam pendidikan tinggi.
Dia juga berharap bahwa, dengan adanya program ini, para mahasiswa akan lebih terdorong untuk melanjutkan studi mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah lulusan berkualitas yang siap bersaing di pasar kerja.
Pendidikan Gratis Sebagai Investasi Masa Depan
Gubernur Harum menekankan bahwa alokasi anggaran untuk pendidikan yang dicantumkan dalam APBD bukanlah beban biaya semata, melainkan sebuah investasi jangka panjang. Dengan berinvestasi pada pendidikan, diharapkan hasilnya akan terlihat dalam waktu 5 hingga 10 tahun ke depan, dengan meningkatnya kualitas sumber daya manusia di Kaltim.
Dia optimis bahwa, dengan peningkatan kualitas pendidikan, sumber daya manusia di Kalimantan Timur dapat bersaing di level nasional hingga internasional. Ini merupakan hal yang sangat penting, terutama dalam konteks persaingan global yang semakin ketat.
Dengan program pendidikan yang lebih baik, Gubernur berharap dapat membentuk generasi yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga berdaya saing tinggi. Ini penting untuk memajukan Kaltim di tengah perkembangan yang cepat di berbagai sektor.
Pendataan Mahasiswa untuk Meningkatkan Akses Pendidikan
Gubernur juga memberikan apresiasi kepada perguruan tinggi negeri yang telah aktif dalam mengumpulkan data mahasiswa baru yang menjadi penerima manfaat dari program Gratispol. Ia berharap, perguruan tinggi swasta juga dapat segera mengoptimalkan proses pendataan agar lebih banyak mahasiswa yang dapat terlayani.
Tahun ini, pemerintah memutuskan untuk menambah kuota penerima manfaat program Gratispol sebesar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan pemerataan akses pendidikan di seluruh wilayah Kalimantan Timur.
Dengan adanya tambahan kuota, jika satu perguruan tinggi sebelumnya menerima 1.000 mahasiswa, kini mereka dapat menerima hingga 1.100 mahasiswa. Ini merupakan tanda nyata keberpihakan pemerintah terhadap pendidikan anak-anak di Kalimantan Timur.
Kepastian Monitoring dan Evaluasi Program Pendidikan
Gubernur menekankan pentingnya pengawasan dan evaluasi Program Gratispol agar tepat sasaran dan memberikan hasil yang optimal. Dengan adanya mekanisme pemantauan yang baik, diharapkan tidak ada anak di Kalimantan Timur yang terhalang untuk melanjutkan pendidikan tinggi akibat faktor biaya.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Wakil Gubernur Kaltim, H. Seno Aji, serta Sekretaris Daerah, Sri Wahyuni, bersama dengan para pimpinan dari 45 perguruan tinggi swasta yang terlibat dalam penandatanganan kerjasama. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama dalam menopang pendidikan di Kaltim.
Dengan program ini, diharapkan pendidikan menjadi sebuah jembatan yang memungkinkan anak-anak Kaltim untuk mencapai cita-cita mereka. Melalui semua langkah ini, pemerintah bertekad untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.