www.teropongpublik.id – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-6 tingkat Kecamatan Marang Kayu resmi dibuka pada Kamis malam, 17 Juli 2025, di Desa Santan Ulu. Acara yang menarik perhatian masyarakat ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari hingga 20 Juli mendatang.
Kegiatan tersebut dipenuhi dengan antusiasme dari para peserta dan penonton. Camat Marang Kayu, H. AR Ambo Dalle, memberikan sambutan hangat yang menandai pembukaan yang diadakan di lapangan Pasar Malam Santan Ulu.
Heri Budianto, selaku Ketua Panitia sekaligus Kepala Desa Santan Ulu, mengungkapkan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan kepada desanya untuk menjadi tuan rumah tahun ini. Ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama demi kelancaran acara ini.
Komitmen Terhadap Pelaksanaan MTQ yang Berhasil
Acara pembukaan dimeriahkan dengan kehadiran sebelas desa yang ikut serta dalam pawai ta’aruf. Meskipun hujan mengguyur, semangat para peserta pawai tidak pudar, bahkan dianggap sebagai berkah bagi pelaksanaan MTQ ini.
Kehadiran para tokoh daerah meliputi Sekretaris LPTQ Kukar, anggota DPRD, serta kepala desa dalam Kecamatan Marang Kayu memberikan dorongan yang berarti bagi keberhasilan acara. Atmosfer yang semarak menjadi penunjang penting untuk pelaksanaan kegiatan ini.
Pada malam pembukaan, para penampil menghibur penonton dengan alunan suara yang memukau. Qori juara 1 MTQ Kota Samarinda dan grup Fasi Nasyid dari Santan Ulu turut meramaikan acara, menunjukkan kekayaan bakat yang ada di daerah tersebut.
Hiburan dan Talenta Lokal yang Berkilau
Penampilan penyanyi solo yang pernah menjuarai lomba tingkat kabupaten turut menyemarakkan acara malam itu. Hal ini menegaskan bahwa Desa Santan Ulu memiliki banyak talenta yang patut diperhitungkan di tingkat yang lebih luas.
Rangkaian hiburan ini bukan saja menjadi ajang untuk menampilkan kemampuan, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa komunitas lokal mampu bersinergi dan berkolaborasi. Keriuhan malam itu menunjukkan bahwa masyarakat sangat mendukung kegiatan keagamaan seperti MTQ.
Selain pertunjukan seni, MTQ juga menjadi platform bagi masyarakat untuk mempererat silaturahmi dan kebersamaan. Ini adalah kesempatan untuk menjalin relasi antarwarga dan memperkuat semangat keislaman di tengah keragaman.
Makna Penting dari Musabaqah Tilawatil Qur’an
MTQ bukan hanya sekadar perlombaan membaca Al-Qur’an, tetapi juga merupakan refleksi nilai-nilai agama yang mendalam. Acara ini menggambarkan komitmen masyarakat terhadap pengembangan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan begitu, MTQ bisa dianggap sebagai upaya untuk memberikan pendidikan tentang Al-Qur’an kepada generasi muda. Melalui kegiatan ini, diharapkan lahirnya generasi yang tidak hanya terampil membaca, tetapi juga memahami isi dan makna Al-Qur’an.
Penyelenggaraan acara ini juga membawa harapan baru bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan aspek spiritual dan kebudayaan. MTQ adalah kesempatan emas untuk menjalin sinergi antara pendidikan agama dan budaya lokal.