www.teropongpublik.id – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-7 tingkat Kecamatan Loa Kulu diadakan di Desa Loa Kulu Kota, Kabupaten Kutai Kartanegara, mulai 28 Juni hingga 4 Juli 2025. Acara ini tidak hanya bertujuan untuk membina dan menyebarkan syiar agama, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat lokal.
Camat Loa Kulu, Ardiansyah, mengatakan bahwa penyelenggaraan MTQ kali ini berkontribusi dalam memajukan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) serta sektor ekonomi kreatif. Banyak pedagang lokal yang membuka lapak di sekeliling lokasi acara, menawarkan beragam makanan, minuman, dan kerajinan khas desa.
Ardiansyah mengungkapkan bahwa MTQ memberi kontribusi nyata kepada ekonomi masyarakat dan memicu pertumbuhan pariwisata lokal. Pelaksanaan MTQ di desa-desa sebelumnya tidak hanya meriah dalam aspek syiar Islam, tetapi juga berfungsi sebagai momentum untuk menunjukkan potensi ekonomi berbasis kearifan lokal.
Pentingnya MTQ dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Dalam pandangan Ardiansyah, setiap desa yang menjadi tuan rumah MTQ berambisi untuk menunjukkan yang terbaik. Hal ini menciptakan peluang kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha yang berada di sekitar Loa Kulu.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi UMKM untuk bersaing, tetapi juga menjadi sarana untuk mempromosikan produk lokal. Pelibatan pelaku usaha menjadi bagian penting dalam menyukseskan acara, sehingga dapat saling menguntungkan.
Melihat antusiasme masyarakat, Ardiansyah percaya bahwa MTQ kali ini akan membawa efek ganda bagi perkembangan ekonomi. Pengunjung yang datang diharapkan bisa meningkatkan perputaran uang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Kolaborasi antara Pemerintah dan Swasta
Ardiansyah menekankan pentingnya dukungan dari sektor swasta dalam pelaksanaan MTQ. Sinergi antara pemerintah dan dunia usaha diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi pertumbuhan ekonomi.
“Kami dorong agar sektor swasta berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan ini,” ujarnya. Selama acara, berbagai program diluncurkan untuk meningkatkan daya tarik wisata dan produk lokal, menjadikannya syiar yang efektif.
Dengan pelibatan komunitas lokal dan dukungan pihak swasta, MTQ bisa menjadi ajang promosi bagi potensi desa yang luas. Hal ini sangat penting untuk menarik perhatian lebih lama dari masyarakat terhadap produk lokal yang dihasilkan.
Dampak Jangka Panjang bagi Masyarakat
Secara keseluruhan, diharapkan pelaksanaan MTQ di Desa Loa Kulu Kota tidak hanya sukses secara operasional. Ardiansyah berambisi untuk menciptakan perkembangan ekonomi berkelanjutan yang bisa dinikmati oleh masyarakat setempat dalam jangka panjang.
“Ratusan pengunjung yang datang selama pelaksanaan MTQ sangat kami yakini akan berkontribusi pada perputaran uang di desa,” ungkapnya. Jumlah pengunjung yang banyak menjadi indikator potensi pasar yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM.
Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya berpartisipasi dalam acara seperti MTQ juga ditingkatkan. Hal ini akan membangun karakter masyarakat yang peduli terhadap kearifan lokal dan ekonomi kreatif.
Secara keseluruhan, MTQ diharapkan menjadi jembatan bagi masyarakat untuk meraih peluang ekonomi demi kesejahteraan bersama. Selain berbagi ilmu dan semangat keagamaan, acara ini mengajak masyarakat untuk bangkit dan bersama-sama mengembangkan potensi yang ada di desa mereka.
Dengan demikian, pelaksanaan MTQ tidak hanya diwarnai dengan kegiatan religius, tetapi juga memperkuat jalinan sosial dan ekonomi dalam satu kesatuan yang harmonis. Ada harapan agar semangat positif ini dapat terus ditularkan untuk acara-acara di masa depan.
Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga sebagai aktor utama dalam menggerakkan ekonomi lokal. Acara semacam ini patut untuk dilanjutkan sebagai agenda tahunan demi kebaikan bersama.