www.teropongpublik.id –
Suasana pentas seni di Balikpapan Plaza pada tanggal 15 Juni 2025, membawa atmosfer yang tidak biasa. Lantunan musik dan gerakan tari oleh pelajar menjadi sorotan utama dalam acara Little Star Playtime. Para siswa dari Yayasan Pendidikan Katolik Yos Sudarso menghidupkan suasana dengan penampilan beragam, mulai dari tarian hingga pembacaan puisi, mengenakan kostum yang mencerminkan keanekaragaman budaya Indonesia.
Bukan sekadar pertunjukan seni biasa, acara ini menurut Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata setempat, Ratih Kusuma, merupakan langkah nyata dalam pembinaan ekonomi kreatif sejak usia dini. Dia menegaskan bahwa seni pertunjukan menjadi salah satu subsektor penting dalam pembangunan pariwisata.
Pentingnya Pengembangan Ekonomi Kreatif Melalui Seni
Dalam konteks pariwisata, Ratih menyampaikan bahwa ekonomi kreatif memiliki 17 subsektor, dan seni pertunjukan adalah salah satunya. Pengenalan seni pada anak-anak menjadi bagian dari upaya membentuk karakter dan kemampuan mereka dalam berkreasi. Melalui performa yang ditampilkan, anak-anak tidak hanya belajar seni, namun juga mulai memahami pentingnya kreativitas dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut data yang diperoleh, pengenalan seni kepada anak-anak sudah terbukti mampu menumbuhkan minat dan bakat dalam bidang kreatif. Banyak anak yang cenderung menampilkan percaya diri yang lebih besar ketika mereka terlibat dalam kegiatan seni. Kegiatan seperti Little Star Playtime menjadi sarana penting untuk menggali potensi anak, serta memberikan pengajaran yang berharga tentang kerja sama dan ekspresi diri.
Strategi untuk Mendukung Kegiatan Seni di Masyarakat
Untuk mendukung pengembangan seni sebagai bagian dari ekonomi kreatif, Ratih menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak. Kegiatan serupa diharapkan bisa dilakukan secara rutin, dengan melibatkan sekolah-sekolah lain agar lebih banyak anak memiliki kesempatan untuk tampil. Dukungan dari orang tua dan masyarakat juga sangat penting dalam meningkatkan kualitas serta frekuensi pertunjukan seni.
Dengan adanya pertunjukan yang beragam, kreativitas anak akan semakin terasah dan mereka mendapatkan ruang untuk berekspresi. Hal ini juga sangat relevan dengan status Balikpapan yang telah diakui sebagai kota kreatif oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ketika anak-anak diberi kesempatan dan ruang, mereka tidak hanya akan menjadi penonton, tetapi juga pelaku aktif dalam dunia seni dan ekonomi kreatif di masa depan.
Di sisi lain, Ratih berharap bahwa ke depan, Balikpapan dapat menjadi bagian dari jaringan kota kreatif dunia melalui International Creative City Network (ICCN). Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi semua pihak untuk bersinergi dalam menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan seni dan ekonomi kreatif sebagaimana mestinya. Selain itu, pengalaman yang diperoleh anak-anak di pentas seni ini akan menjadi bekal berharga bagi mereka dalam menelusuri dunia seni di kemudian hari.
Di akhir acara, penampilan yang ditampilkan anak-anak memberikan kesan yang mendalam bagi penonton. Ada rasa bangga dan haru saat melihat mereka bersemangat beraksi di depan umum, sehingga banyak yang berfoto dan merayakan momen tersebut. Meskipun pentas seni hanya berlangsung seharian, dampak dan kenangan yang ditinggalkan akan terus hidup dalam ingatan anak-anak dan masyarakat.