www.teropongpublik.id – Perhelatan demokrasi di Kutai Kartanegara telah menyisakan banyak pembelajaran. Usai pemilihan umum, Camat Loa Kulu, Ardiansyah, kini mengajak masyarakat untuk memperkuat kebersamaan dan menyongsong masa depan lebih cerah. Dalam sambutannya saat membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-7 di Kecamatan Loa Kulu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu demi kebaikan lokal.
Ardiansyah menegaskan bahwa waktu untuk berseteru sudah berlalu. Pilkada yang baru saja selesai memberi kesempatan kepada semua untuk melangkah maju tanpa membawa perbedaan, tetapi fokus pada pembangunan yang berkesinambungan.
Selain itu, Ardiansyah juga menyampaikan bahwa kegiatan MTQ memiliki makna mendalam bagi masyarakat. Kegiatan ini bukan hanya sekedar lomba, tetapi merupakan momen penting untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat karakter religius.
Pentingnya Kebersamaan Dalam Kegiatan Keagamaan
Kebersamaan menjadi hal utama dalam membangun masyarakat yang harmonis. Acara seperti MTQ adalah kesempatan untuk orang-orang berkumpul dalam semangat yang positif. Di tengah berbagai perbedaan, acara ini bisa menjadi jembatan untuk mengatasi perpecahan.
Ardiansyah menegaskan, dengan semangat kebersamaan, masyarakat dapat menghadapi tantangan yang ada. Ia percaya bahwa melalui kegiatan keagamaan, masyarakat akan lebih kompak dan saling mendukung.
MTQ ke-7 ini diikuti oleh 340 kafilah dari berbagai desa di Loa Kulu. Keberagaman peserta perlu dirayakan sebagai wujud unity dalam perbedaan, di mana setiap lantunan ayat-ayat suci menjadi lambang persatuan.
Antusiasme dan Partisipasi Masyarakat yang Tinggi
Partisipasi dari masyarakat sangat terlihat dalam ajang ini. Kegiatan yang berlangsung dari 28 Juni hingga 4 Juli 2025 menjadi magnet bagi warga untuk datang dan ikut serta. Kehadiran berbagai tokoh masyarakat menambah keseruan acara ini, menciptakan atmosfer kebersamaan yang tidak terlupakan.
Ardiansyah juga memberi apresiasi kepada seluruh panitia dan pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan MTQ. Menurutnya, kerja sama antara pengurus dan partisipan menjadi kunci sukses ajang ini.
“Saya berharap ibadah ini bisa menjadi spirit bagi kita semua dan mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam kegiatan keagamaan,” ujarnya. Dukungan penuh dari masyarakat akan semakin memperkuat keberhasilan acara tersebut.
Menjaga Tradisi dan Menciptakan Generasi yang Berprestasi
MTQ bukan hanya sekedar syiar agama, tetapi juga sebagai persiapan untuk ajang lebih besar. Diselenggarakannya MTQ ini menjadi langkah awal untuk menghadapi ajang MTQ tingkat Kabupaten Kukar. Harapannya, peserta dari Loa Kulu dapat meraih prestasi yang lebih baik tahun ini.
“Kami menargetkan kafilah dari Loa Kulu bisa berbicara banyak di arena MTQ tingkat Kabupaten,” imbuh Ardiansyah. Pembinaan yang dilakukan menunjukkan peningkatan signifikan, dengan keberangkatan 14 desa berpartisipasi aktif.
Tradisi MTQ ini diharapkan tidak hilang dan dapat menurunkan generasi penghafal Al-Quran yang talenta. Generasi yang tangguh ini diharapkan dapat mengharumkan nama Kecamatan Loa Kulu di seluruh Kukar.
Menuju Masa Depan yang Lebih Baik dari Sebelumnya
Dengan mengutamakan kebersamaan, masyarakat dapat bersatu dalam semangat keberagamaan. Ardiansyah menekankan bahwa menjaga persatuan adalah kunci untuk mencapai kemajuan. Dia mendorong semua pihak agar memberikan dukungan penuh untuk kegiatan-kegiatan positif seperti MTQ.
Kontribusi individu dalam kegiatan keagamaan seperti ini sangat vital. Setiap orang diharapkan dapat memberikan dukungan, baik berupa kehadiran maupun partisipasinya, demi suksesnya kegiatan tersebut.
Kegiatan MTQ diharapakan bukan hanya memberikan prestasi, tetapi juga membangun karakter masyarakat yang lebih baik. Fokus ke depan adalah terus memantapkan kolaborasi antar desa dan meningkatkan kualitas pembinaan peserta.
