www.teropongpublik.id – Cuaca ekstrem mulai menjadi perhatian serius di Balikpapan, terutama menjelang akhir Juni 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan terkait munculnya potensi hujan disertai petir di beberapa wilayah, yang bisa memengaruhi aktivitas warga.
Wilayah yang akan mengalami cuaca ekstrem terdiri dari Balikpapan Timur, Balikpapan Tengah, dan Balikpapan Selatan. Suhu yang diprediksi berkisar antara 25 hingga 29 derajat Celsius diiringi dengan kelembapan yang tinggi, mencapai lebih dari 90 persen, menciptakan suasana yang tidak nyaman bagi banyak orang.
Di sisi lain, kawasan Balikpapan Barat, Balikpapan Utara, dan Balikpapan Kota diperkirakan hanya akan mengalami cuaca berawan. Meskipun begitu, kelembapan yang tinggi tetap menjadi faktor yang harus diperhatikan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun tidak ada hujan, risiko kesehatan terkait cuaca tetap ada.
Mengenal Cuaca Ekstrem dan Dampaknya bagi Masyarakat
Cuaca ekstrem tidak hanya sekadar soal hujan deras dan petir. Ini juga berkaitan dengan banyak aspek, mulai dari kesehatan hingga aktivitas ekonomi masyarakat. Ketika hujan turun dengan intensitas tinggi, risiko banjir dan tanah longsor meningkat, terutama di daerah yang rawan.
Kelembapan yang tinggi dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, seperti dehidrasi, heat stroke, atau penyakit pernapasan. Oleh karena itu, sosialisasi mengenai perilaku hidup sehat dalam cuaca ekstrem sangat penting untuk dilakukan, agar masyarakat dapat meminimalkan risiko kesehatan yang mungkin timbul.
BMKG juga mengingatkan agar masyarakat tidak hanya fokus pada diri sendiri, tetapi juga saling peduli terhadap lingkungan sekitar. Misalnya, menjaga kebersihan saluran air untuk menghindari banjir dan memperhatikan kondisi orang-orang di sekitar yang mungkin lebih rentan terhadap cuaca buruk.
Pentingnya Kesiapsiagaan Menghadapi Cuaca Buruk
Salah satu cara untuk menghadapi cuaca ekstrem adalah dengan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. BMKG merekomendasikan agar masyarakat selalu memantau informasi terbaru mengenai cuaca dan iklim melalui saluran resmi. Ini menjadi sangat penting untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan akibat cuaca buruk.
Saat menghadapi hujan deras, diharapkan warga tidak berteduh di bawah pohon atau tiang listrik, karena ada risiko sambaran petir yang dapat mengancam keselamatan. Selain itu, mematikan perangkat elektronik selama cuaca ekstrem juga merupakan langkah yang bijak.
Untuk kegiatan luar ruangan, sangat disarankan agar membawa perlengkapan seperti jas hujan atau payung dan memilih alas kaki yang tidak licin. Memiliki persiapan yang baik dapat membantu mencegah situasi yang tidak diinginkan saat kondisi cuaca tak menentu.
Mengelola Kesehatan di Tengah Cuaca yang Tak Menentu
Kesehatan menjadi salah satu aspek yang tidak kalah penting ketika berbicara tentang cuaca ekstrem. Kelembapan tinggi dapat mempengaruhi daya tahan tubuh. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk menjaga kesehatan melalui asupan nutrisi yang baik dan cukup cairan.
Memperbanyak konsumsi air hangat dan makanan sehat sangat dianjurkan, agar tubuh tetap bugar dan resisten terhadap penyakit. Kegiatan fisik yang terlalu berat saat cuaca buruk juga harus dihindari, dan jika terpaksa keluar, pastikan untuk melindungi diri dengan baik.
Melalui upaya-upaya ini, diharapkan masyarakat tidak hanya dapat bertahan tetapi juga beradaptasi dengan perubahan cuaca yang dinamis di Balikpapan. Kesiapsiagaan serta perhatian terhadap kesehatan menjadi kunci ketika menghadapi cuaca tidak bersahabat.
BMKG berkomitmen untuk terus memberikan informasi terkini mengenai prakiraan cuaca. Masyarakat diharapkan untuk mengikuti perkembangan tersebut agar dapat merencanakan aktivitas dengan lebih baik, dan menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama.