www.teropongpublik.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan komitmen yang kuat dalam memperluas akses pendidikan bagi masyarakat melalui inisiatif Sekolah Rakyat. Program ini dirancang khusus untuk menjangkau anak-anak dari keluarga yang hidup dalam kemiskinan ekstrem dan kelompok-kelompok rentan, serta menciptakan kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Dalam konteks Kaltim, pendidikan tidak hanya dilihat sebagai proses akademis dalam ruang kelas. Sekolah Rakyat berfungsi sebagai alat intervensi sosial untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak yang terpinggirkan, seperti yatim piatu dan korban kekerasan, yang kehilangan kesempatan untuk belajar akibat berbagai faktor sosial ekonomi.
Kepala Dinas Sosial Kaltim, Andi Muhammad Ishak, menegaskan pentingnya pendidikan bukan hanya untuk mencerdaskan, tetapi juga untuk menciptakan keadilan sosial. Dengan pendekatan ini, pemerintah berharap dapat menutup kesenjangan pendidikan di seluruh wilayah Bumi Etam.
Pembangunan Sekolah Rakyat di Samarinda dan Wilayah Lain
Program Sekolah Rakyat telah dimulai di Kota Samarinda, meskipun pembangunan gedung permanen belum sepenuhnya selesai. Saat ini, terdapat tiga lokasi rintisan yang telah dipersiapkan untuk memulai kegiatan belajar mengajar.
Ketiga lokasi rintisan ini meliputi SMA Negeri 16 Samarinda, BPMP Kemendikdasmen Kaltim, dan BPVP Kaltim. Ini menjadi langkah awal yang penting dalam menyebarluaskan akses pendidikan bagi anak-anak yang membutuhkan.
Andi Muhammad Ishak menjelaskan bahwa satu titik di Samarinda telah resmi ditetapkan sebagai lokasi awal pelaksanaan program. Sekolah rintisan ini ditargetkan untuk menampung 1.000 siswa dari berbagai jenjang pendidikan.
Target Pendidikan dan Jenjang Di Sekolah Rakyat
Target program ini mencakup berbagai jenjang pendidikan, termasuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas. Untuk SD, rencananya akan ada enam kelas, sedangkan untuk SMP ditargetkan ada 18 kelas dan 9 kelas untuk SMA.
Program ini bersifat rintisan dan tidak akan diulang pada tahun berikutnya. Setelah seluruh bangunan permanen siap, para siswa akan dipindahkan ke fasilitas tetap yang lebih layak dan kondusif untuk belajar.
Bagi pemerintah, ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa anak-anak dari latar belakang yang kurang mampu mendapatkan kesempatan yang setara untuk belajar dan berkembang. Melalui program ini, diharapkan dapat terbentuk generasi yang cerdas dan berdaya saing tinggi.
Proses Seleksi Siswa untuk Sekolah Rakyat
Agar tepat sasaran, proses penerimaan siswa di Sekolah Rakyat menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). DTSEN sendiri merupakan integrasi dari berbagai sumber data untuk memastikan keakuratan informasi mengenai keadaan sosial ekonomi anak-anak yang akan mendapat bantuan pendidikan.
Data yang termasuk dalam DTSEN meliputi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Registrasi Sosial Ekonomi Nasional (Regsosek). Hal ini dilakukan agar anak-anak yang benar-benar membutuhkan dapat terdaftar dan mendapatkan akses pendidikan yang diharapkan.
Andi menekankan bahwa semua proses penerimaan siswa harus terintegrasi dengan DTSEN untuk mencegah penyalahgunaan bantuan pendidikan. Kebijakan ini juga digalakkan agar dukungan diberikan kepada anak-anak yang sangat membutuhkan akses pendidikan berkelanjutan.
Dana APBN dan APBD Dalam Pembiayaan Sekolah Rakyat
Pembiayaan operasional Sekolah Rakyat digunakan kombinasi dana dari APBN dan APBD Provinsi Kalimantan Timur. Dana dari APBD diprioritaskan untuk pembangunan non-fisik, seperti penambahan daya listrik, pemenuhan fasilitas pendukung, dan pembangunan halaman sekolah agar lebih nyaman bagi siswa.
Meskipun begitu, fokus utama dari program ini bukan hanya pada pembangunan infrastruktur, melainkan juga pada kehadiran negara dalam menjamin hak dasar setiap anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Dengan demikian, pemerintah berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang baik dan memadai, sehingga anak-anak dapat berprestasi dan berkontribusi pada masa depan bangsa.
Upaya Pemprov Kaltim Menutup Kesenjangan Pendidikan
Melalui program Sekolah Rakyat, Pemprov Kaltim berupaya untuk menjamin bahwa pendidikan tidak menjadi hak eksklusif bagi sebagian orang. Pendidikan harus dijamin dan dapat diakses oleh setiap anak, tanpa memandang latar belakang mereka.
Inisiatif ini diharapkan menjadi pilar penting dalam memperkuat kebijakan pendidikan inklusif di Kaltim. Dengan menyediakan sumber daya dan kesempatan pendidikan yang merata, pemerintah ingin menciptakan lingkungan yang lebih adil bagi semua anak di wilayah tersebut.
Harapan terbesar dari program ini adalah untuk menghasilkan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peka terhadap isu-isu sosial di masyarakat. Pendidikan menjadi alat untuk mempersatukan dan memberdayakan seluruh lapisan masyarakat di Kaltim.